Kamis, 07 Februari 2013
Contoh Kata Pengantar
Kata Pengantar
Puji syukur penulis panjatkan ke hadirat Allah SWT. bahwa penulis telah menyelesaikan tugas mata pelajaran Pascapanen dengan membahas Penanganan Pascapanen Tanaman Hias Bunga Potong dalam bentuk makalah.
Dalam penyusunan tugas atau materi ini, tidak sedikit hambatan yang penulis hadapi. Namun penulis menyadari bahwa kelancaran dalam penyusunan materi ini tidak lain berkat bantuan, dorongan dan bimbingan orang tua, sehingga kendala-kendala yang penulis hadapi teratasi. Oleh karena itu penulis mengucapkan terima kasih kepada :
1. Guru Mata Pelajaran Pascapanen yang telah memberikan tugas, petunjuk, kepada penulis sehingga penulis termotivasi dan menyelesaikan tugas ini.
2. Orang tua yang telah turut membantu, membimbing, dan mengatasi berbagai kesulitan sehingga tugas ini selesai.
Semoga materi ini dapat bermanfaat dan menjadi sumbangan pemikiran bagi pihak yang membutuhkan, khususnya bagi penulis sehingga tujuan yang diharapkan dapat tercapai, Amiin.
Modus Dan Median
1. Rumus Modus
a. Data yang belum dikelompokkan
Modus dari data yang belum dikelompokkan adalah ukuran yang memiliki frekuensi tertinggi. Modus dilambangkan mo.
b. Data yang telah dikelompokkan
Rumus Modus dari data yang telah dikelompokkan dihitung dengan rumus:
Dengan : Mo = Modus
L = Tepi bawah kelas yang memiliki frekuensi tertinggi (kelas modus) i = Interval kelas
b1 = Frekuensi kelas modus dikurangi frekuensi kelas interval terdekat sebelumnya
b2 = frekuensi kelas modus dikurangi frekuensi kelas interval terdekat sesudahnya
2. Rumus Median (Nilai Tengah)
a) Data yang belum dikelompokkan
Untuk mencari nilai median, data harus dikelompokan terlebih dahulu dari yang terkecil sampai yang terbesar.
b) Rumus Data yang Dikelompokkan
Dengan : Qj = Kuartil ke-j
j = 1, 2, 3
i = Interval kelas
Lj = Tepi bawah kelas Qj
fk = Frekuensi kumulatif sebelum kelas Qj
f = Frekuensi kelas Qj
n = Banyak data
Budidaya Terung
Terung (Solanum melongena) merupakan tanaman semusim sampai setahun atau tahunan, termasuk dalam famili Solanaceae.Tinggi tanaman terung berkisar antara 60–240 cm. Batangnya berair, berbulu dan ada yang berduri. Tanaman terung berbentuk semak atau perdu, dengan tunas yang tumbuh terus dari ketiak daun sehingga tanaman terlihat tegak atau menyebar merunduk.
PERSYARATAN TUMBUH
Terung dapat ditanam di dataran rendah sampai dataran tinggi. Tanah yang cocok untuk pertanaman terung adalah tanah yang subur, tidak tergenang air, dengan pH 5-6, dan drainase yang lancar. Tanah berpasir atau lempung berpasir merupakan jenis tanah yang cocok untuk terung. Apabila akar tergenang, tanaman terung akan terhambat pertumbuhannya, juga mudah terserang penyakit layu bakteri (Ralstonia solanacearum) dan layu yang disebabkan oleh jamur Verticillium spp. Waktu tanam yang baik yaitu pada awal musim kemarau (bulan Maret/April) atau pada awal musim penghujan (bulan Oktober/Nopember).
Terung terdiri dari 5 jenis, yaitu :
- Terung Kopek. Buahnya bulat panjang, dengan ujung tumpul berwarna ungu dan hijau keputih-putihan.
- Terung Craigi. Buahnya bulat panjang dengan ujung runcing dan berbentuk lurus atau bengkok berwarna ungu.
- Terung Bogor atau terung Kelapa. Buahnya bulat besar berwarna putih atau hijau keputih–putihan, rasanya renyah dan agak getir.
- Terung Gelatik atau terung lalab.Buahnya seperti terung Bogor tetapi agak kecil.Berwarna hijau dan putih keungu-unguan.
- Terung acar, keunggulan varietas ini adalah sangat tahan terhadap penyakit layu bakteri. Buahnya bulat panjang kecil dan tersusun dalam tandan.Warna buah ungu tua. Cocok untuk diawetkan dalam bentuk acar/pickles.
BUDIDAYA TANAMAN
1. Benih
Kebutuhan benih untuk satu hektar sekitar 150–500 g biji dengan daya kecambah 75%. Biji tumbuh kurang lebih 10 hari setelah disemai. Benih yang baik diperoleh dari buah yang warna kulit buahnya sudah menguning minimum 75% terutama pada jenis terung besar dan dipanen dengan memotong tangkai buahnya. Untuk menghindari kerusakan dahan, sebaiknya pemotongan tidak dilakukan dengan tangan (tanpa pisau).
2. Persemaian
Sebelum disemai, benih direndam dalam air hangat (50°C) selama 1 jam.Benih disebar secara merata pada bedengan persemaian dengan media berupa campuran tanah dan pupuk kandang/kompos (1:1), kemudian ditutup dengan daun pisang selama 2-3 hari. Bedengan persemaian diberi naungan/atap dari screen/kasa/plastik transparan kemudian persemaian ditutup dengan screen untuk menghindari serangan OPT. Setelah berumur 7-8 hari, bibit dipindahkan ke bumbunan daun pisang/pot plastik dengan media yang sama (tanah dan pupuk kandang steril). Penyiraman dilakukan setiap hari. Bibit siap ditanam di lapangan setelah berumur 4-5 minggu atau sudah mempunyai 4-5 daun.
3. Pengolahan Tanah
Tanah yang akan ditanami dicangkul 2–3 kali dengan kedalaman 20–30 cm. Kemudian dibuat bedengan dengan lebar 120–140 cm dan panjang disesuaikan kondisi lahan. Di antara bedengan dibuat parit dengan kedalaman 20-30 cm. Pupuk kandang kompos yang sudah matang diberikan 0,5-1 kg per lubang sebelum tanam.
4. Penanaman
Jarak tanam dalam barisan 50–70 (tergantung varietas) dan jarak antar barisan 80–90 cm, dan pada tiap bedengan terdapat dua baris tanaman.Bibit yang telah berumur satu setengah bulan atau daunnya telah tumbuh 4 helai dapat dipindahkan ke lapangan yang telah dipersiapkan.
5. Pemupukan dan Pemeliharaan
Pupuk buatan diberikan setelah tanaman berumur 1-2 minggu setelah tanam.Pupuk N diberikan 30 kg/ha. Pupuk campuran dapat pula diberikan dalam bentuk ZA dan ZK dengan perbandingan 1:1 sebanyak 10 g/tanaman di sekeliling tanaman dengan jarak 5 cm dari pangkal batang.
Pemupukan berikutnya diberikan saat tanaman berumur 2,5-3 bulan. Pupuk yang dibutuhkan untuk luasan satu hektar yaitu ZA 150 kg dan ZK 150 kg.Pada tanah liat berlempung dosis pupuk NPK (12:24:12) yang digunakan 500 kg/ha.
Pemeliharaan yang perlu dilakukan pada pertanaman terung antara lain penyiangan gulma, penyiraman, perompesan, pemberian ajir dan pengendalian OPT.
6. Pengendalian Organisme Pengganggu Tumbuhan (OPT)
Hama penting yang menyerang tanaman terung antara lain kutudaun (Myzus persicae), kutu kebul (Bemisia tabaci), pengorok daun (Liriomyza sp.), dan oteng–oteng (Epilachna sp.). Pengendalian dapat dilakukan dengan menggunakan perangkap kuning sebanyak 40 buah/ha.Kalau harus menggunakan insektisida gunakan insektisida yang aman dan selektif seperti insektisida nabati, biologi atau insektisida piretroid sintetik.
7. Panen dan Pascapanen
Panen pertama dapat dilakukan setelah tanaman berumur empat bulan.Pertanaman yang baik dapat menghasilkan 10–30 ton buah terung per hektar. Panen dilakukan menggunakan pisau sekali atau dua kali seminggu. Buah terung yang layak dikonsumsi adalah buah yang padat dan permukaan kulitnya mengkilat.
Buah terung tidak dapat disimpan lama sehingga harus dipasarkan segera setelah tanam.Sortasi dilakukan berdasarkan ukuran dan warna.Penanganan selama pengemasan harus dilakukan secara berhati-hati untuk mecegah kerusakan kulit.
Alat Alat Optik
Benda optik adalah benda yang menggunakan lensa optik untuk melakukan fungsinya dalam membantu kegiatan tertentu. Lensa optik bisa terbuat dari bahan kaca, plastik, fiber, dan lain sebagainya. Berikut di bawah ini merupakan arti definisi / pengertian dari beberapa benda / alat optik yang sering kita jumpai dalam kehidupan sehari-hari.
1. Teropong Bintang
Teropong bintang adalah alat yang digunakan untuk melihat atau mengamati benda-benda di luar angkasa seperti bulan, bintang, komet, dan lain sebagainya. Sifat bayangannya adalah maya, terbalik dan diperbesar.
2. Teropong Bumi
Teropong bumi adalah alat yang digunakan untuk melihat atau mengamati benda-benda jauh yang ada di permukaan bumi. Bayangan yang terbentuk sifatnya maya, diperbesar dan tegak.
3. Mikroskop
Mikroskop adalah alat yang dapat digunakan untuk melihat suatu benda yang jaraknya dekat dengan ukuran yang sangat kecil (mikron) untuk diperbesar agar dapat dilihat secara detil. Sifat bayangan yang terjadi yaitu maya, terbalik dan diperbesar. Biasanya digunakan untuk melihat bakeri, sel, virus, dan lain-lain.
4. Teropong Prisma
Teropong prisma adalah tropong yang berfungsi untuk melihat benda yang jauh agar tampak lebih dekat dan terlihat jelas.
5. Periskop
Periskop adalah teropong yang digunakan oleh kapal selam yang pada umumnya digunakan untuk melihat keadaan sekitar di luar kapal selam.
6. Teropong Cermin
Tropong Cermin adalah teropong yang digunakan untuk melihat benda-benda langit antariksa dengan sifat gambar tidak terbalik, diperbesar, maya.
7. Teropong Radio
Teropong radio adalah benda optik yang digunakan untuk melihat benda angkasa di luar angkasa yang jaraknya sangat jauh sekali.
8. Episkop
Episkop adalah suatu benda yang berguna untuk memproyeksikan gambar yang tidak tembus cahaya dengan sifat bayangan tegak diperbesar.
9. Proyektor Slide
Proyektor slide adalah alat yang memiliki fungsi menampilkan bayangan sebuah gambar positif yang dapat ditembus cahaya.
10. Overhead Proyektor / OHP
Over Head Projectror adalah benda yang berguna untuk melihat bayangan gambar diapositif seperti yang umumnya digunakan untuk presentasi di kelas.
11. Kaca Pembesar / Lup / Loop
Kaca pembesar adalah benda optik yang berguna untuk mengamati benda kecil agar tampak lebih besar dan jelas dengan menggunakan jenis lensa positif.
sumber
Kerangka Makalah
Cover
Pada cover makalah ini, biasanya kita isi dengan beberapa keterangan, Seperti :
tugas kelompok, judul makalah yang dibuat, nama dosen pengampu, logo universitas, serta nama dan NIM sobat (atau mungkin anggota kelompok sobat)
Daftar Isi
Pada halaman ini akan berisi tentang layout dari makalah. Berisi judul dan nomor halaman setiap uraian yang ada di makalah. Seperti:
BAB I Pembahasan
A. Dasar Cinta .................................... 5
B. Psikologi Cinta ................................ 8
C. Pacaran yang Baik .............................. 12
D.
BAB II.
A.
B.
. Dan seterusnya.
KATA PENGANTAR
Di halaman ini, biasanya berisi kata pengantar atau salam pembuka yang umumnya berisi tentang hal dasar pemikiran kenapa JUDUL MAKALAH yang diangkat dan dibahas dalam makalah. Akan tetapi hanya sekilas yang diakhiri dengan tanda tangan pembuat makalah.
BAB I Pendahuluan
Latar Belakang (Masukan Fakta Sekarang)
Manfaat dan Tujuan Makalah.
BAB II Pembahasan
Pengertian
Refrensi / sumber yang terkait dengan penelitian dalam makalah sobat.
BAB III Studi Kasus
Pada bab ini kita hubungkan materi makalah yang kita bahas dengan studi kasus yang ada pada zaman sekarang ( yang anda alami saat ini). Tapi biasanya hanya beberapa dosen yang memberi perintah untuk mencantumkan studi kasus ini.
BAB IV Penutup
Kesimpulan
Kesimpulan atau hal apa yang menjadi solf problem dalam makalah
Saran
Berikan beberapa saran tentang hal terkait dalam isi makalah
DAFTAR PUSTAKA
Catatan dari mana saja sumber-sumber yang anda tuliskan di makalah anda
LAMPIRAN
Lampiran berisi beberapa file pendukung makalah yang sudah dibahas. Biasanya berisi table, grafik, flowchart atau gambar skema.
Langganan:
Postingan (Atom)